Indonesia adalah Negara dengan umat Islam terbanyak di dunia. Di awal
bulan Maret tahun 2017 ini, bangsa ini kedatangan tamu istimewa, yaitu
Raja Salman bin Abdul Azis. Ia adalah seorang raja dari Negara Saudi
Arabia yang merupakan tempat lahirnya agama Islam. Karena agama Islam
diturunkan melalui Nabi Muhammad s.a.w. di Kota Mekkah (Arab), yang pada
waktu itu di negeri Arab banyak orang yang tidak beradab atau dapat
dikatakan mengumbar hawa nafsu (zaman jahilyah). Dengan kedatangan Islam
ini, manusia diajak, ditegur, dan diingatkan agar merubah perilaku yang
kurang baik (jahat) kepada yang lebih baik (mulia), karena Nabi
Muhammad s.a.w. adalah suri tauladan yang baik bagi manusia, yang
mengajak manusia untuk berlomba-lomba berbuat kebajikan, seperti yang
tertera dalam Al-Qur’an.
Di sini Kami ingin mengajak Anda untuk
mengambil manfaat atau hikmah dari kedatangan Raja Salman bin Abdul
Azis. Kedatangannya ini merupakan salah satu perjalanan sejarah bangsa
ini yang sudah 47 tahun yang lalu tidak dikunjungi oleh Raja Arab,
karena itu pemerintah dan DPR antusias sekali menyambut kedatangannya.
Lalu apa saja manfaat atau hikmah yang dapat kita petik dari kedatangan
Raja Salman.
Yang pertama-tama adalah memulai kembali atau lebih
mempererat lagi hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi, baik itu dalam
hubungan perekonomian, perdagangan dan politik. Selain itu juga menjadi
simbol pemersatu umat Islam (ukhuwah islamiyah). Karena perjalanan
sejarah masuk Islam di Indonesia khususnya di Jawa melalui para Wali,
yang merupakan masih ada hubungan kekerabatan yaitu masih keturunan dari
Nabi Muhammad s.aw.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah
ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Islam itu rahmatan
lil alamin, bukan teroris ataupun dapat dikatakan agama yang keras,
karena Islam adalah suci, berserah diri, dan selamat.
Dari
pengertian Islam tersebut di atas dapat kita pahami bahwa umat Islam
harus dapat menjaga kesucian dirinya, dan dengan segala daya upaya yang
telah dilakukan atau dikerjakannya, selanjutnya menyerahkan segala
urusan kepada Allah s.w.t. Dengan demikian kita akan mendapatkan
keselamatan hidup di dunia dan akherat.
Dari penjelasan-penjelasan
tersebut, merupakan implementasi dari ibadah shalat yang dapat
dirasakan, karena itu shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.
Dan salah satu syarat sah shalat adalah menghadap kiblat (arah kiblat) yaitu arah Ka’bah. Dengan mengetahui
arah kiblat
yang sebenarnya maka telah memenuhi salah satu syarat sahnya shalat.
Untuk itu apabila Anda masih memerlukan bantuan, maka dapat mengunjungi
Kami di
http://gosign.co.id, di sana Anda akan mengetahui arah kiblat yang tepat dan benar.